
Raindancelx.com Kenaikan tarif listrik per hari ini akan naik untuk lima golongan pelanggan nonsubsidi. Dari lima golongan pelanggan yang naik dua di antaranya adalah pelanggan rumah tangga.
Mentri Keuangan Sri Mulyani menegaskan kenaikkan tarif listrik tak akan berkontribusi besar pada iflasi. Tingkat inflasi di perkirakan masih berada lebel target 3.5-4.5%.
Bila kita lihat dari segmen ini tidak akan begitu pengaruh pada inflasi. Kita sudah menganalisa ini secara cermat adapun bila kita tidak naikkan harga tarik listrik ini akan mempengaruhi keuangan pada PLN. Di Jakarta Selatan, Jumat (01/07/2022)
Sri Mulyani yakin bila di tarik naik akan tetap di kisaran 3.5-4.5%. hingga akhir tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat inflasi pada juni 2022 secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 4.35%
Mengenai kenaikan tarif listrik, menurut Sri Mulyani kenaikan ini akan terjadi hanya pada kelompol yang mampu. Dia mengatakan APBN akan selektif dalam memberikan bantuan pada masyarakat yang kurang mampu.
Kita akan selektif menggunakan APBN dengan sebaik-baiknya tentu kita membutuhkan stabilitas dalam bentuk subsidi kita lakukan. Namun harus mencoba untuk tetap tepat sasaran dan adil dari subsidi.
Dalam hal ini Sri Mulyani menegaskan tarif listrik bagi masyarakat yang mampu tetap akan mendapatkan kompensasi berupa subsidi namun kenaikan tarif listrik hanya untuk bagi orang yang mampu dalam kondisi keuangannya. Tidak bisa sepenuhnya pemerintah terus-terus menampung kenaikkan harga pada ekonomi dunia.
Sri Mulyani mengatakan kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir akan kenaikkan tarif listri dikarenakan tidak akan terlalu di bebankan ke orang yang tidak mampu ya teman-teman. Semangat terus dalam melakukan aktifitas seperti biasa.
Baca Juga : 5 Wisatawan Unik Dan Indah Di Danau Toba Yang Harus Di Kunjungi